Gonore, atau yang sering disebut juga kencing nanah, adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja yang aktif secara seksual, baik pria maupun wanita. Namun, pada perempuan, gonore seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas di awal infeksi, sehingga seringkali tidak terdeteksi dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius jika tidak diobati.
Penyebab Utama Gonore pada Perempuan: Hubungan Seksual Tanpa Pengaman
Penyebab utama gonore pada perempuan adalah melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Kontak seksual ini meliputi:
- Hubungan vaginal
- Hubungan anal
- Hubungan oral
Bakteri Neisseria gonorrhoeae hidup dan berkembang biak di area lembap dan hangat pada tubuh manusia, seperti:
- Saluran reproduksi (vagina, leher rahim, rahim, dan saluran tuba)
- Anus
- Tenggorokan
- Mata
Oleh karena itu, hubungan seksual tanpa menggunakan pengaman (kondom) menjadi cara penularan yang paling umum. Penting untuk diingat bahwa gonore bisa menular meskipun tidak ada ejakulasi. Bahkan, hanya dengan kontak kulit ke kulit pada area yang terinfeksi, penularan bisa terjadi.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Kemungkinan Terinfeksi Gonore
Meskipun semua orang yang aktif secara seksual berisiko tertular gonore, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang perempuan terinfeksi, antara lain:
- Berhubungan seksual dengan banyak pasangan: Semakin banyak pasangan seksual, semakin tinggi risiko terpapar bakteri penyebab gonore.
- Memiliki pasangan seksual yang memiliki banyak pasangan: Risiko infeksi meningkat jika pasangan seksual juga memiliki riwayat berhubungan dengan banyak orang.
- Pernah terinfeksi IMS sebelumnya: Seseorang yang pernah terinfeksi IMS (seperti klamidia atau sifilis) memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular gonore. Hal ini bisa disebabkan karena perilaku seksual yang berisiko tinggi atau karena sistem kekebalan tubuh yang melemah.
- Berusia muda: Perempuan muda (di bawah 25 tahun) lebih rentan terhadap infeksi gonore karena beberapa faktor, termasuk sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya matang dan perilaku seksual yang lebih berisiko.
- Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual: Penggunaan kondom secara konsisten dan benar adalah cara paling efektif untuk mencegah penularan gonore.
- Melakukan hubungan seksual dengan orang yang tidak diketahui riwayat seksualnya: Kurangnya komunikasi tentang riwayat seksual dengan pasangan meningkatkan risiko terpapar IMS.
Gejala Gonore pada Perempuan: Seringkali Tidak Terlihat
Salah satu tantangan utama dalam penanganan gonore pada perempuan adalah seringkali tidak menunjukkan gejala. Bahkan, sekitar 50% perempuan yang terinfeksi gonore tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi. Jika gejala muncul, biasanya bersifat ringan dan mudah disalahartikan sebagai infeksi lain.
Beberapa gejala gonore pada perempuan yang mungkin muncul meliputi:
- Keputihan yang tidak normal: Keputihan bisa lebih banyak dari biasanya, berwarna kuning, hijau, atau keruh, dan berbau tidak sedap.
- Nyeri saat buang air kecil (disuria): Sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil adalah gejala umum IMS, termasuk gonore.
- Pendarahan di antara periode menstruasi: Pendarahan yang terjadi di luar jadwal menstruasi bisa menjadi tanda infeksi pada saluran reproduksi.
- Nyeri panggul: Nyeri pada area panggul bisa menjadi tanda bahwa infeksi telah menyebar ke organ reproduksi yang lebih dalam.
- Nyeri saat berhubungan seksual: Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia) bisa disebabkan oleh peradangan pada vagina atau leher rahim.
- Radang tenggorokan: Jika gonore menular melalui seks oral, bisa menyebabkan radang tenggorokan.
- Infeksi mata (konjungtivitis): Gonore juga bisa menyebabkan infeksi pada mata jika bakteri masuk ke mata, misalnya melalui tangan yang terkontaminasi.
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini tidak selalu menunjukkan gonore. Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Komplikasi Gonore pada Perempuan: Dampak Jangka Panjang yang Serius
Jika gonore tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke organ reproduksi yang lebih dalam dan menyebabkan komplikasi serius, termasuk:
- Penyakit Radang Panggul (PID): PID adalah infeksi pada rahim, saluran tuba, dan ovarium. PID dapat menyebabkan nyeri panggul kronis, infertilitas (ketidaksuburan), dan kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
- Infertilitas: Gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saluran tuba, yang dapat menyebabkan infertilitas.
- Kehamilan Ektopik: Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana sel telur yang dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di saluran tuba. Kehamilan ektopik adalah kondisi yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan medis segera.
- Peningkatan Risiko Terinfeksi HIV: Gonore dapat meningkatkan risiko terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut. Hal ini disebabkan karena peradangan dan luka pada area genital memudahkan virus HIV masuk ke dalam tubuh.
- Infeksi pada Bayi Baru Lahir: Jika seorang ibu hamil terinfeksi gonore, bayi yang dilahirkan bisa terinfeksi saat melewati jalan lahir. Infeksi pada bayi baru lahir dapat menyebabkan masalah serius, seperti kebutaan dan infeksi darah.
Diagnosis Gonore pada Perempuan: Penting untuk Deteksi Dini
Diagnosis gonore biasanya dilakukan dengan mengambil sampel cairan dari area yang terinfeksi, seperti:
- Vagina: Dokter akan mengambil sampel cairan dari vagina dengan menggunakan kapas.
- Leher Rahim: Dokter juga akan mengambil sampel cairan dari leher rahim.
- Uretra: Sampel cairan juga bisa diambil dari uretra (saluran kencing).
- Anus: Jika melakukan hubungan anal, sampel cairan akan diambil dari anus.
- Tenggorokan: Jika melakukan seks oral, sampel cairan akan diambil dari tenggorokan.
Sampel cairan ini kemudian akan diuji di laboratorium untuk mendeteksi keberadaan bakteri Neisseria gonorrhoeae. Tes yang umum digunakan adalah kultur, tes amplifikasi asam nukleat (NAAT), dan tes pewarnaan Gram.
Penting untuk melakukan pemeriksaan gonore secara rutin jika aktif secara seksual, terutama jika memiliki faktor risiko seperti yang disebutkan di atas. Deteksi dini memungkinkan pengobatan segera dan mencegah komplikasi serius.
Pengobatan Gonore pada Perempuan: Antibiotik adalah Solusinya
Gonore dapat diobati dengan antibiotik. Dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai dengan kondisi dan riwayat kesehatan pasien. Penting untuk mengikuti semua petunjuk dokter dan menyelesaikan seluruh dosis antibiotik, meskipun gejala sudah hilang. Hal ini untuk memastikan bakteri benar-benar hilang dari tubuh dan mencegah resistensi antibiotik.
Pasangan seksual juga perlu diobati, meskipun tidak menunjukkan gejala. Hal ini untuk mencegah penularan kembali dan mengendalikan penyebaran infeksi.
Setelah menyelesaikan pengobatan, penting untuk melakukan tes ulang untuk memastikan infeksi telah hilang sepenuhnya. Hindari berhubungan seksual sampai hasil tes ulang menunjukkan negatif.
Pencegahan Gonore pada Perempuan: Langkah-Langkah Penting untuk Melindungi Diri
Cara terbaik untuk mencegah gonore adalah dengan menghindari perilaku seksual yang berisiko. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
- Gunakan kondom saat berhubungan seksual: Penggunaan kondom secara konsisten dan benar adalah cara paling efektif untuk mencegah penularan gonore dan IMS lainnya.
- Batasi jumlah pasangan seksual: Semakin sedikit pasangan seksual, semakin rendah risiko terpapar bakteri penyebab gonore.
- Berkomunikasi dengan pasangan tentang riwayat seksual: Diskusikan riwayat seksual dengan pasangan sebelum berhubungan seksual.
- Lakukan pemeriksaan IMS secara rutin: Jika aktif secara seksual, lakukan pemeriksaan IMS secara rutin, terutama jika memiliki faktor risiko.
- Hindari berbagi alat bantu seks: Jika menggunakan alat bantu seks, pastikan untuk membersihkannya dengan benar setelah digunakan dan jangan berbagi dengan orang lain.
- Vaksinasi: Saat ini belum ada vaksin untuk gonore.
Kesimpulan
Gonore adalah infeksi menular seksual yang umum dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada perempuan jika tidak diobati. Penyebab utama gonore adalah hubungan seksual tanpa pengaman dengan orang yang terinfeksi. Penting untuk melakukan pemeriksaan gonore secara rutin jika aktif secara seksual, terutama jika memiliki faktor risiko. Gonore dapat diobati dengan antibiotik, dan pencegahan yang efektif adalah dengan menggunakan kondom, membatasi jumlah pasangan seksual, dan berkomunikasi dengan pasangan tentang riwayat seksual.





Tinggalkan komentar